Karakteristik Seorang Guru Sejati
Ketika seseorang bisa bertemu dengan a true guru,
itulah kemewahan berkah kehidupan. Harta benda diperlukan untuk
menjalani kehidupan. Namun harta benda bisa menjadi musibah jika
akhirnya menjauhkan diri dari perjalanan evolusi jiwa. Perjalanan
evolusi jiwa atau spiritual hanya bisa ditempuh oleh mereka yang sudah
kenyang perutnya. Tuhan yang ceria tidak bisa hadir di hati manusia yang
perutnya lapar.
Oleh karenanya sangatlah rugi jika manusia yang sudah kenyang perutnya
masih saja mengumbar nafsu sehingga tidak memiliki kemampuan untuk
berupaya mendapatkan sesuatu yang bersifat memuliakan jiwa. Inilah yang
digolongkan manusia yang hidup merugi. Karena sesungguhnya Tuhan
memberikan kemewahan dan perut kenyang agar supaya bisa memuliakan
namanya. Bukannya malahan menjadi pengemis sepanjang hidupnya. Manusia
seperti ini termasuk insan yang tidak bersyukur.
Guru yang berwujud fisik adalah sosok yang mampu membangkitkan guru yang
ada di dalam diri. Sejatinya setiapa insan memiliki guru pribadi alias
guru sejati. Seorang guru yang berwujud fisik senantiasa mengajarkan
bagaimana cara menemukan guru sejati dalam setiap insan manusia. Segala
sesuatu yang diajarkan guru yang true guru dapat dipastikan tidak bertentangan dengan keselarasan alam. Apa yang dimaksud dengan keselarasan alam?
Hidup harmoni dengan alam berarti menjadikan alam sebagai bagian dari
kehidupannya. Saling menyayangi dan tidak berbuat yang merusak alam
adalah upaya hidup berselaras dengan alam. Pertama adalah hidup dalam
kedamaian. Memupuk rasa damai di dalam diri merupakan langkah awal
menumbuhkan rasa cinta. Karena rasa cinta tidaklah mungkin tumbuh tanpa
dilandasi kedamaian dalam diri. ke dua kata ini bagaikan dua sisi mata
uang yang saling melengkapi. Ada damai dalam hati dapat dipastikan ada
pula rasa kasih. Jika ke duanya sudah melandasi segala tindakan perilKu
kehidupan dengan sendirinya mewujudkan pola kehidupan yang selaras
dengan alam.
Seorang guru sejati senantiasa mengupayakan rasa damai eksis dalam hati
muridnya. Adalah suatu kebohongan jika ada guru mengaku dirinya guru,
bahkan sering kali mereka memaksa agar diakui sebagai guru. Seorang true master
selalu menganggap semuanya sebagai teman seperjalanan. Sang muridlah
yang kemudian meninggikan derajat sang guru. Guru sejati ataubukan
terlihat dari cara memberikan materi. Jika materi yang diberikan
bersifat membangkitkan rasa percaya diri serta bersifat memberdayakan
diri, dialah guru sejati. Sebaliknya jika seorang yang mengaku-ngaku
guru selalu berharap sepanjang hidupnya seorang murid bersandar terus
padanya. Dengan kata lain, guru tersebut tidak berupaya mengajarkan agar
anak didikan memiliki kemampuan untuk mandiri.
Waspadalah dalam pencaharian seorang true master. Setiap insan pasti
memiliki seorang guru. Hanya karena kesombongan dirinya, ia kemudian
merasa malu untuk mengakui seseorang sebagai true master.
0 komentar:
Posting Komentar